Lika Liku Menuju Kesempurnaan


Keadilan mana keadilan ?!.....
Kami paling damai !.....  
Kafir dasar kafir !....
Dasar dungu !......

Kalimat kalimat itu sudah tidak asing lagi kita temukan di masyarakat, media social di lingkungan keluarga kita pun mungkin pernah mendengar kalimat tersebut, dengan intonasi yang membuat para oposan awam semakin geram. Penerapan hukum yang tak adil, kebodohan terjadi dimana mana, kemiskinan , penindasan, LGBT, perzinahan sudah menjadi angin lalu bagi sang papa. Visi demi visi, solusi demi solusi dilontarkan, namun satupun tidak ada yang terterapkan. Sungguh miris kehidupan dunia ini, penguasa berbondong bondong memperkaya diri bahkan terlanjur gilanya, materi orang miskinpun direbut sendiri. Berontak terus menerus diluncurkan kepada sang penikmat demokasi, namun kopi hangat kapitalis masih terasa nikmat selama materi masi menjadi prioritas utama umat. Maka dari itu kita harus cepat cepat melepas keawaman kita dari pengaruh para kapitalis dan liberalis. Karena “ISLAM” merupakan solusi bagi kehidupan umat manusia di bumi ini, islam itu rahmatan lil ‘alamin, yang artinnya islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan, manusia, dan semua mahluk yang ada di dalamnnya. Sesuai firman Allah : “ Dan tidaklah engkau (Muhammad) diutus kemuka bumi ini kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam .”(QS . al-anbiya:107). Islam mengatur kehidupan kita dari hal terkecil hingga terbesar, dari urusan masuk kamar mandi hingga bernegara, islam mengatur tentang berpolitik, islam memiliki hukum, islam mengatur tata cara berkehidupan kita, dan islam sangat menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia serta banyak lagi. Sungguh sempurna sekali islam mengatur kehidupan ini. Islam bukan hanya seputar beragama saja, karana islam merupakan ideology. Islam tergambar sangat damai jika di terapkan di muka bumi ini seperti yang sudah tertuliskan di atas. Namun kita tarik lagi ke ruang lebih kecil lagi, yaitu “negeri ini”. Sunnguh miris sekali Negeri ini, Negara dengan penduduk islam terbesar namun situasi dan kondisi tidak mecerminkan moral yang baik. Realita yang sangat tidak pantas untuk Negara dengan berpenduduk islam terbesar dengan amoralnnya sangat mengenaskan. Hamil luar nikah, bezina didepan umum, penghisap sabu sabu, pemerkosaan, bahkan korupsi besar besaran sudah menjadi hal biasa di negeri ini. sebenarnnya apa penyebab dari permasalahan ini ? mengapa justru orang orang yang berpendidikan yang sering membuat ulah di negeri ini. Penyebab ini semua adalah karna mereka tidak menerapkan islam secara kaffah. Penyakit kekonyolan yang sebenarnnya ada obatnnya untuk menyembukan, namun mereka malas dan tak mau menyembuhkan kekonyolan yang mereka alami. Dan kekonyolan ini terjadi karena kekurangan pengetahuan, karna sudah merasa puas seseorang tehadap ilmu yang mereka cari, padahal ilmu Allah sangatlah luas bagai lautan yang tak bertepi. Sungguh scenario Allah sangatlah hebat dalam lika liku menuju kesempurnaan, maka dari itu tugas kita sebagai muslim, baik laki laki maupun perempuan wajib untuk mengemban tugas dakwah,karna setiap individu manusia mempunyai kewajiban sebagai penyambung tugas rasulullah saw untuk menyampaikan dakwah. Berdakwah merupakan tugas mulia yang Allah berikan pada kita, karna berdakwa merupakan sebaik baiknnya umat : “kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh pada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah swt” (QS: Ali imron 110). Oleh karena itu kita sebagai muslim yang baik harus saling mengingatkan pada hal yang baik terhadap orang di sekeliling kita. Walupun hal terkecilpun juga kita harus mengingatkannnya, karna dari hal kecil itu yang membuat permasalahn semakin besar. Sekarang tugas kita hanya berdakwa, dan berdoa sambil menunggu kejayaan islam. Dan percayalah bahwa janji Allah akan segera datang, islam akan jaya, dan tercapailah kesempurnaan yang senarnnya.

Penulis : Rizka Amalia Pasaribu
Editor : Rizal Fatoni

Komentar

Karya Intektual Insan Akademis